Dua Potensi Vaksin COVID-19 Miliki Efektivitas di Atas 90 Persen, Apa Selanjutnya?

Sebaliknya, ini adalah langkah untuk menghentikan, atau setidaknya mengurangi keparahan, dari COVID-19.
Tidak seperti vaksin tradisional yang mengandung virus sebenarnya serta bagiannya yang dilemahkan, vaksin Moderna dan Pfizer dibuat berdasarkan teknologi baru yang melibatkan pengambilan materi genetik dari virus untuk dikirimkan ke sel-sel yang sehat.
Cara kerjanya, tubuh mendeteksi materi genetik dan protein baru sebagai benda asing, kemudian membentuk antibodi yang menghasilkan respons kekebalan yang belajar mengingat dan melawan virus jika tubuh bertemu lagi dengannya.
Satu kelebihan dari vaksin Moderna adalah bagaimana vaksin tersebut tidak perlu disimpan di tempat yang sangat dingin seperti milik Pfizer, sehingga lebih mudah untuk didistribusikan.
Moderna berharap vaksin buatannya dapat tetap stabil ketika berada di suhu lemari es normal 2 hingga 8 derajat Celcius selama 30 hari, dan dapat disimpan hingga 6 bulan lamanya pada suhu -20C.
Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu -70C, seperti ukuran suhu musim dingin Antartika.
Apa yang kita ketahui dari data uji coba Moderna?

Uji coba Moderna yang melibatkan 30.000 sukarelawan menunjukkan bahwa vaksin buatan mereka telah mencegah terjadinya kasus COVID-19 parah. Pertanyaan ini belum terjawab pada uji coba vaksin Pfizer.
Produsen obat Amerika Serikat Moderna telah merilis data yang menunjukkan uji coba vaksin COVID-19 94,5 persen efektif, berdasarkan hasil sementara dari fase tahap akhir
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas