Dua Programer Musik Bandung Mengeruk Untung lewat Software

Tak Sangka Yang Beli Musisi-Musisi Top Dunia

Dua Programer Musik Bandung Mengeruk Untung lewat Software
DUA SEKAWAN: Grahadea Kusuf (kiri) dan Arie Ardiansyah. Foto: Diar Candra/Jawa Pos

Musisi sekaligus produser Anang Hermansyah juga memberikan pujian setinggi langit atas kualitas software karya anak-anak Bandung itu. Dia mengatakan, secara kualitas, software Kuassa tidak kalah bersaing dengan software musik Barat yang berstatus major label.

’’Aku pakai DAW (Digital Audio Workstation), tapi juga aku mixing pakai Kuassa di studio rekaman aku. Kualitasnya tidak kalah dengan produk luar, sangat-sangat tidak kalah,’’ kata suami artis cantik Ashanty itu.

Pria yang kini sibuk menjadi anggota Komisi X DPR itu menyatakan, membuat software music bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan keseriusan yang tinggi, sense memainkan alat musik yang kuat. Dan, berbagai software produk Kuassa mampu menghasilkan kualitas yang luar biasa.

’’Kalau urusan platform musik, Kuassa punya semua. Jadi, membuat semua itu bagi aku bukan hal yang mudah,’’ ujarnya.

Apa yang dihasilkan Kuassa, menurut Anang, perlu didorong untuk lebih maju lagi. Dunia Barat boleh saja menunjukkan diri sebagai pencetus industri musik mutakhir, pembuat rekaman musik pertama di dunia. Namun, untuk urusan musik di era digital, Indonesia patut berbangga dengan Kuassa. ’’Kita siap bertanding,’’ ujarnya. (*/c5/c10/ari)


Butuh dana ratusan juta untuk memiliki sebuah studio rekaman. Dari fakta itulah, dua programer musik asal Bandung sukses mengkreasi software yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News