Dua Saksi Cabut BAP Kasus Munir
KASUM: Kami Menduga Ada Setting
Jumat, 19 September 2008 – 11:42 WIB
Pencabutan keterangan saksi dalam kasus Munir bukan hanya dalam sidang tersebut. Dalam sidang peninjauan kembali (PK) Polly, saksi Ongen atau Raymond J.J. Latuihamallo juga pernah mencabut keterangan dalam BAP. Dalam sidang, dia tidak mengaku pernah melihat Munir di Coffe Bean, Bandara Changi, Singapura. Padahal, di BAP dia mengatakan melihat Munir di sana. Penyidik Mathius Salempang pun akhirnya dihadirkan sebagai saksi verbal lisan.
Anggota tim legal KASUM (Komite Aksi Solidaritas untuk Munir) Choirul Anam menduga adanya setting dalam kesaksian Zondhy dan Aripin. Sebab, dalam catatannya, ada tujuh fakta yang di antara keduanya berbeda pernyataan. ’’Kami minta majelis hakim untuk secara jernih dan cermat menangkap mana fakta yang benar,’’ katanya ditemui setelah sidang di PN Jaksel.
Anam mencontohkan, soal tugas untuk menyalin daftar nomor telepon dari handphone Muchdi, termasuk di dalamnya nomor handphone Polly. ’’Yang satu bilang tidak, yang lain bilang melakukkan berdua. Tapi, keduanya tidak menolak dengan keberadaan daftar itu,’’ urainya. Daftar tersebut, lanjut Anam, bisa menjelaskan hubungan telepon 41 kali antara Polly dan Muchdi.
M. Luthfie Hakim, kuasa hukum Muchdi, mempertanyakan kebenaran BAP kedua saksi tersebut. Menurut dia, ada tiga halaman di dalam BAP Zondhy dan Aripin yang sama persis kata demi kata. ’’Hanya sedikit yang diubah. Nah, ini yang saya katakan ada rekayasa,’’ tegasnya setelah sidang. (fal/naz/iro)
JAKARTA - Pengungkapan kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dengan terdakwa Muchdi Purwopranjono menemui batu terjal. Pencabutan keterangan dalam berita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sultan Puji Prabowo Terhadap Kepentingan & Masa Depan Masyarakat Adat
- Perusahaan Air Mineral Ini Catut Nama Tokoh Islam, PWNU DKI Merespons
- Teka-teki Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran, Profesional & Politikus Bakal Seimbang?
- Kemenag Menyiapkan 1.378 Formasi CASN 2024 Khusus untuk Penempatan IKN Nusantara
- Mantan Pejabatnya Tersandung Kasus Impor Gula Pasir, Bea Cukai Merespons Begini
- Pendaftaran CPNS 2024: Pernyataan Terbaru Menteri Anas, Singgung soal Hoaks