Dua Senior Partai Komunis Tersingkir dari Komite Sentral, Xi Jinping Makin Digdaya
Sebelum menetapkan nama-nama anggota Komite Sentral, Xi Jinping telah meminta dua kali persetujuan, yakni disahkannya amandemen atau revisi Anggaran Dasar CPC dan diterimanya laporan kerja Komite Sentral ke-19 CPC.
Polanya juga sama diawali dengan mengangkat tangan kanan tanda setuju dan pernyataan "tidak ada".
"Kongres secara mutlak menyetujui program pembangunan baru sesuai dengan pemikiran Xi Jinping tentang sosialisme berkarakter China pada era baru sejak Kongres Nasional ke-19 (2017) CPC harus diadopsi ke dalam Anggaran Dasar Partai," demikian keputusan yang dibacakan dalam kongres.
"Kongres menyerukan kepada anggota Partai agar mampu mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kedudukan Kamerad Xi Jinping sebagai inti dari Komite Sentral dan Partai," demikian laporan tersebut.
Laporan mengenai diputuskannya perubahan aturan CPC itu juga menyatakan bahwa untuk membangun China sebagai negara sosialis modern di segala bidang, maka dua langkah strategis harus ditempuh, yakni modernisasi sosialis sejak 2020 dan mengantarkan China sebagai negara yang makmur, kuat, demokratis, berbudaya, harmonis, dan indah hingga 2035.
Dengan diadopsinya pemikiran tersebut dalam anggaran dasar baru CPC, maka Xi secara sah mempertahankan posisinya sebagai pemimpin tertinggi partai dalam periode ketiganya.
Hal itu merupakan keputusan partai penguasa di China yang jarang terjadi.
Sebagai partai penguasa tunggal, maka Sekjen CPC berhak menduduki jabatan Presiden China, sedangkan posisi tertinggi kedua akan menjabat Perdana Menteri yang pemilihan dan penetapannya dilakukan pada Sidang Parlemen Dua Sesi pada Maret 2023. (ant/dil/jpnn)
Li dan Wang pada keanggotaan Komite Sentral ke-19 CPC menjabat sebagai sekretaris atau ranking kedua dan ketiga dalam struktur tertinggi Partai Komunis China
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Mendag Zulhas Sebut Oil Tanker yang Dibeli dari China Ini Tak Layak, Bakal Dikembalikan
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia
- Thomas dan Uber 2024: Kembalinya Superioritas China
- Libas Indonesia 3-1, China Raih Gelar ke-11 Thomas Cup
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia