Dua Srikandi Ini Serukan Jangan Takut ke Dokter, Mari SADARI

Dua Srikandi Ini Serukan Jangan Takut ke Dokter, Mari SADARI
Srikandi asal Kabupatan Tenggarong, Kalimantan Timur, Sri (43) dan Kartini (56) mendalami SADARI (Periksa Payudara Sendiri) serta Vira (20) dan Wida (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kaltim. Foto: Istimewa for JPNN.com

“Saya menyambut baik kegiatan ini, sangat luar biasa. Sangat bermanfaat dan semoga makin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya deteksi dini,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tenggarong.

Dalam kesempatan ini, dr Abdul Rachman SpB(K)Onk, mewakili PERABOI mengatakan angka kejadian kanker payudara masih yang tertinggi pada perempuan di Indonesia.

“Untuk itu sosialisasi ini sangat penting guna menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut. Saat ini berdasarkan data dari RS Kanker Dharmais (RSKD) sebagai Pusat Rujukan Kanker Nasional, diketahui bahwa 56 persen pasien yang ditangani oleh RSKD adalah pasien kanker payudara. Dimana 70%-nya diketahui dalam kondisi stadium lanjut,” ujar dr Abdul yang sehari-harinya praktek di RSUD Kab. Tangerang. 

Menaggapi hal ini, YKPI diwakili Titien Pamudji mengimbau agar pasien kanker payudara bersifat terbuka dan tidak takut memeriksakan dirinya ke dokter. “Pasien kanker payudara hendaknya jangan menutup diri. Saya seorang survivor, Ketua YKPI Ibu Linda Agum juga survivor, tapi kami bisa sehat sampai sekarang dan masih beraktivitas. Karena kami memeriksakan diri dari awal. Tidak menundanya. Saya harap ibu-ibu juga demikian,” seru Titien yang kini masih berjuang mengalahkan kankernya.

TOT SADARI yang dipimpin oleh dr Hardinah Sabrida MARS ini disambut antusias peserta. Sebelumnya, dr Hardinah menerangkan seputar kanker payudara, penyebab hingga faktor risikonya.

“Jika setiap bulan kita rutin melakukan SADARI kita akan mengetahui ada tidaknya kelainan di payudara kita.  Kelainan di payudara itu belum tentu kanker. Jangan panik dan segera periksakan diri ke dokter,” ujar dr Hardinah lagi.(fri/jpnn)

Dua srikandi asal Kabupatan Tenggarong, Sri (43) dan Kartini (56) mendalami SADARI (Periksa Payudara Sendiri).


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News