Dua Tahun Program Food Estate, Produktivitas Petani Meningkat

Dua Tahun Program Food Estate, Produktivitas Petani Meningkat
Petani bawang. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

Ini antara karena jalan menuju ke wilayah lumbung pangan sudah dibangun dan beraspal. Pembangunan itu memudahkan petani mengangkut dan menjual.

"Untuk penjualan hasil (panen), itu lebih mudah. Dulu kami kalau menjual pakai kapal. Sekarang, alhamdulillah jalan sudah aspal. Ini lebih memudahkan kami untuk mengeluarkan hasil panen," ungkap Hartoyo.

Selama bergabung food estate, kata Hartoyo, pihaknya memperoleh sejumlah bantuan dari Kementerian Pertanian.

Mulai alat dan mesin pertanian (alsintan), bantuan benih dan pupuk hingga perbaikan infrastruktur yang menunjang penjualan hasil panen.

Karena produktivitas dan harga jual naik, kata Hartoyo, keuntungan petani pun naik. Dengan produktivitas 4 ton gabah kering panen per hektare, petani bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp8 juta.

Setahun, petani tanam padi dua kali. Selain padi, petani juga menanam sayuran dan berternak ayam atau itik. Ini menambah penghasilan bulanan.

Cerita hampir sama disampaikan Saiful Rokib. Ketua Kelompok Tani di Desa Sidomulyo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, itu bergabung dengan food estate sejak 2021.

Sebanyak 35 orang petani menanam komoditas bawang putih di lahan seluas total 16 hektare.

Produktivitas dan pendapatan para petani turut meningkat saat mengikuti program food estate.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News