Dua Tombol

Oleh Dahlan Iskan

Dua Tombol
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka format debat pun kini diperdebatkan publik. Umumnya orang mengusulkan agar ada perubahan format debat. Agar jalannya debat bisa lebih tertib. Tidak lagi kacau seperti debat pertama lalu.

Umumnya orang mengecam Trump. Yang sejak awal sudah terus memotong pembicaraan Biden. Sampai moderatornya agak kewalahan. Sampai Biden menceletuk dengan sinisnya:  ''badut itu tidak tahu harus ngomong apa''.

Biden juga sempat menyemprot Trump: ''tutup mulut''.

Sehari setelah debat, Trump menilai moderator malam itu telah memihak Biden. Selesai debat, Trump tidak menyapa Biden. Pun tidak menyapa moderator, Chris Wallace.

Justru Biden yang masih punya rasa humor. Selesai debat Biden menghampiri moderator sambil mengatakan ini: saya yakin Anda dikontrak di sini tidak untuk sebuah arena tinju kan?

Maka publik kini sibuk merumpi: seperti apa debat berikutnya dua minggu lagi.

Kalaupun akan ada perubahan tampaknya akan tetap sulit mengendalikan Trump. Ia harus dalam posisi agresif. Hasil surveinya kedodoran.

Dengan agresif begitu Trump bisa mewakili ''kelompok yang suka debat kusir'' atau ''kelompok yang pokoknya''. Yakni kelompok yang kurang berpendidikan. Yang sering disebut lebih nasionalis.

Mengerikan, kacau, kasar, gila, membingungkan, tidak nyambung, keledai tapi keledai yang percaya diri....

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News