Dubes Dipermalukan, Kemenlu Protes, RI-Brasil Kian Memanas

Rousseff menggarisbawahi, apa yang dilakukannya (menunda credentials) hanya sedikit untuk memperlambat. "Tidak lebih dari itu,” tegasnya.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia pun langsung bereaksi dengan peristiwa ini. Kemenlu memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia pada 20 Februari 2015, sekitar pukul 22.00, untuk menyampaikan protes keras terhadap tindakan tidak bersahabat tersebut, sekaligus menyampaikan nota protes resmi.
Pemerintah Indonesia juga telah memanggil pulang ke Jakarta Dubes RI designate untuk Brasil, sampai jadwal baru penyerahan credentials dipastikan oleh Pemerintah Brasil.
“Sebagai negara demokratis yang berdaulat dan memiliki sistem hukum yang mandiri serta tidak memihak, maka tidak ada negara asing atau pihak manapun dapat mencampuri penegakan hukum di Indonesia, termasuk terkait dengan penegakan hukum untuk pemberantasan peredaran narkoba,” tegas pernyataan resmi Kemenlu RI. (adk/jpnn)
JAKARTA - Brasil tampaknya masih menyimpan gumpalan dendam. Usai salah seorang warganya, Marco Archer dieksekusi mati hukum Indonesia, Januari lalu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan