Duduk Terlalu Lama Berisiko Kematian Dini

Duduk Terlalu Lama Berisiko Kematian Dini
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, duduk untuk jangka waktu yang terlalu lama merupakan faktor risiko kematian dini.

Studi ini juga menyatakan bahwa Anda perlu bangun setiap 30 menit dan bergerak jika Anda ingin mengurangi risiko kematian Anda.

Para ilmuwan di Universitas Columbia mengklaim bahwa orang-orang yang duduk selama satu atau dua jam pada satu waktu tanpa bergerak sama sekali memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang duduk untuk waktu yang lama tapi bangun untuk bergerak dalam waktu singkat.

Ada hubungan langsung antara waktu yang dihabiskan untuk duduk dan risiko kematian dini, berdasarkan sebuah studi yang melibatkan hampir 8.000 orang dewasa.

"Duduk lebih sedikit, bergerak lebih banyak adalah apa yang Asosiasi Jantung Amerika Serikat meminta kita semua untuk melakukannya. Tapi panduan sederhana ini saja tidaklah cukup," kata penulis utama studi dan ilmuwan riset asosiasi di Columbia University Department of Medicine,Keith Diaz, seperti dilansir laman India Times, Kamis (28/9).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan agar orang dewasa melakukan latihan aerobik intensitas sedang selama dua jam dan 30 menit setiap minggu, ditambah aktivitas penguatan otot dua kali dalam seminggu.

“Untuk setiap 30 menit berturut-turut duduk, berdiri dan bergerak atau berjalan selama lima menit dengan langkah cepat untuk mengurangi risiko kesehatan dari duduk,'" jelas Diaz.

"Mereka yang duduk lebih dari 13 jam per hari memiliki risiko kematian 2 kali lipat (atau 200 persen) lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari sekitar 11 jam per hari," pungkas Diaz.(fny/jpnn)

Studi ini juga menyatakan bahwa Anda yang terlalu lama dukuk perlu bangun setiap 30 menit dan bergerak jika ingin mengurangi risiko kematian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News