Duet Jokowi-Prabowo, Fadlin: Tidak Setuju Capres Tunggal

Duet Jokowi-Prabowo, Fadlin: Tidak Setuju Capres Tunggal
Direktur Straegi dan Analisis Data Lembaga Analisis Politik Indonesia, Fadlin Guru Don. Foto: Dokpri for JPNN.com

“Capres tunggal selain membuat demokrasi ini tidak baik, juga akan menjadi sejarah baru di Republik ini, seakan-akan di negeri ini hanya memiliki dua negarawan saja. Padahal masi banyak tokoh-tokoh lain yang menjadi idola masyarakat,” katanya.

Katakan saja, misalnya pasangan mantan Panglima TNI (PUrn) Jenderal Gatot Nurmantyo-TGH. Muhammad Zainul Majdi, yang sering digadang-gadangkan oleh publik tidak bisa dilihat sebelah mata. Pasangan ini juga bisa menjadi rival yang sebanding melawan Jokowi-Prabowo.

“Saya katakan pasangan ini pasangan Nasionalis-Agamais. Gatot-TGB memiliki relawan masing-masing yang sedang berupaya menaikkan elektabilatas keduanya. Apalagi Partai PAN sudah mengakui ingin menggodok Gatot sebagai Capres. Maka ini bisa menjadi jawaban agar pencalonan tunggal itu tidak terlaksana,” ungkap Fadlin.

Selain Gatot, TGB, ada nama lain yang juga layak untuk diperhitungkan menjadi poros ketiga misalnya Muhaimin Iskandar yang memiliki massa real dari kalangan NU, ada Rizal Ramli yang memiliki segudang pengalaman di dunia birokrasi pemerintahan. Juga ada anak muda seperti Agus Harimurti Yudoyono yang namanya sedang naik sebagai Cawapres dari Partai

Demokrat dan masih banyak nama-nama lain lain yang sangat layak untuk menjadi pemimpin di Indonesia.

“Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk mewarnai demokrasi kita dengan indah tanpa membunuh hak-hak politik yang lainnya,” tutup Fadlin.(fri/jpnn)


Capres tunggal selain membuat demokrasi ini tak baik, juga akan menjadi sejarah baru di Republik ini, seakan-akan di negeri ini hanya memiliki 2 negarawan saja.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News