Dugaan Human Error Semakin Menguat

Dugaan Human Error Semakin Menguat
Beberapa helikopter disiagakan di landasan helikopter di Desa Pasirpogor, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jum'at (11/5). Landasan helikopter ini menjadi tontotan masyarakat sekitar desa. Helikopter-helikopter inilah yang digunakan untuk melihat posisi pesawat dari udara dan rencananya akan digunakan untuk keperluan evakuasi. Foto : Arundono/JPNN
MOSKOW—Dugaan kelalaian pilot sebagai penyebab jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, semakin mengemuka. Kantor berita Ria Novosti mengutip harian terkemuka Rusia Izvestia Jumat (11/5) menyebut, kesimpulan sementara tersebut dihasilkan dari sebuah ujicoba menggunakan simulator pesawat sejenis di pusat pelatihan pilot di Zhukovsky, tak jauh dari Moskow.

Hasil dari ujicoba tersebut menduga sistem peringatan kondisi area penerbangan atau Terrain Awareness and Warning System (TAWS) yang terpasang di kokpit pesawat harusnya memberikan peringatan atau informasi kepada pilot. Sistem ini otomatis bekerja mendeteksi kondisi geografis yang mungkin menjadi rintangan dalam sebuah penerbangan Sukhoi SJ 100 tersebut.

‘’Anda tidak bisa mengabaikan sinyal peringatan. Jika bahaya terjadi, sistem akan menampilkan pesan peringatan,’’ ujar salah seorang sumber yang tak disebutkan namanya. Menurutnya selain indikator dalam bentuk lampu merah peringatan juga keluar dengan pesan suara.

‘’Selain itu sistem secara otomatis dapat mengintervensi untuk berupaya, untuk mencegah pesawat pesawat dari tabrakan,’’ imbuhnya.

MOSKOW—Dugaan kelalaian pilot sebagai penyebab jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, semakin mengemuka. Kantor berita Ria Novosti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News