Dugaan Korupsi Ratusan Miliar Ini Tengah Diselidiki KPK
jpnn.com, BATAM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun gunung untuk mendalami dugaan korupsi di pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau.
Korupsi yang diduga merugikan negara sekitar ratusan miliar itu sudah lama berlangsung.
"Di sana sangat banyak pelanggaran yang terjadi. Dan ini sudah sangat lama berlangsung," kata Kepala BP Batam Hatanto Reksodiputro kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) Kamis (16/3).
Hatanto enggan berkomentar mengenai siapa pihak yang menjadi target pemeriksaan yang kini dilakukan KPK. Tetapi dia menegaskan, KPK sudah bekerja mencari informasi sejak empat bulan lalu.
"Jadi mereka (KPK) sudah empat bulan di pelabuhan," katanya.
Mantan Dubes untuk Norwegia itu mengaku sangat banyak peraturan yang dilanggar terkait kepelabuhanan. Ia berharap tidak ada pengusaha yang terlibat dalam pelanggaran di sana.
Sementara terkait tarif pelabuhan yang naik sekitar 538 persen, Hatanto mengaku hanya menjalankan ketentuan. Di mana tarif itu bukanlah kebijakan yang dikeluarkan di masa pemerintahannya.
"Kenaikan tarif itu, bukan dari kami. Tetapi itu di tahun 2013 dan ditandatangani bersama pengusaha," katanya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun gunung untuk mendalami dugaan korupsi di pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau.
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan