Dugaan Makar, Masinton: Mungkin Bandarnya Salah Kasih
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mendukung upaya kepolisian menyelidiki siapa penyandang dana dugaan makar pada 2 Desember 2016, yang kasusnya sedang didalami Polda Metro Jaya.
"Aktor penyandang dana ini harus ditelusuri. Siapa? Terus rekam jejak usaha juga ditelusuri lagi. Bersumber dari usaha yang legal atau ilegal, misalnya penyelundupan atau korupsi," kata Masinton, Kamis (8/12).
Bila dalam penyelidikan ditemukan siapa orang yang mendanai dugaan upaya makar, dan ditemukan uangnya dari usaha yang ilegal, maka harus dibekukan aset-asetnya.
"Jika bersumber dari usaha-usaha yang ilegal, ya dibekukan semua, asetnya disita semua. Rekam jejak usaha juga perlu ditelusuri, jangan-jangan bersumber dari duit korupsi," tegasnya.
Terkait pasal makar yang digunakan kepolisian terhadap para tokoh seperti Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas dkk, Masinton menilai bahwa kepolisian mencium ada indikasi ke arah tindakan inkonstitusional tersebut.
Meskipun secara pribadi, Masinton juga tidak begitu yakin tokoh-tokoh yang diciduk polisi dan kini berstatus tersangka, punya kemampuan melakukan makar.
"Saya juga tidak begitu yakin orang-orang yang sekarang diduga melakukan makar. Saya juga gak percaya punya kemampuan untuk melakukan makar. Mungkin bandarnya aja salah kasih (dana-red) kali," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mendukung upaya kepolisian menyelidiki siapa penyandang dana dugaan makar pada 2 Desember 2016,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fathan Subchi Harap PDBN jadi Wadah Silaturahmi Masyarakat Kelahiran Demak
- ATVI Akan Bertransformasi Jadi IMDE, Bikin Terobosan, Lihat Aksinya di Acara CFD
- Langkah Kejagung Sikat Korupsi Tambang Tuai Apresiasi, Kali Ini dari PAN
- Ribuan PPPK Terima SK, Honorer Teknis Banyak Terakomodasi, Gaji 13 Menanti
- Tindaklanjuti Arahan Jokowi, Kepala BP2MI Cari Solusi Masalah Penempatan Calon PMI
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia