Duh! 3 Ribu Karyawan Pabrik Gula Kena PHK

Duh! 3 Ribu Karyawan Pabrik Gula Kena PHK
Kegiatan bongkar muat gula impor di Tanjung Perak, Surabaya. Foto: Beky Subechi/Jawa Pos

Januari lalu Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membeber temuan tim verifikasi yang menyebut sepanjang Januari–September 2014 ada 199,5 ribu ton gula rafinasi yang merembes masuk ke pasar umum.

Pemerintah juga telah menjanjikan untuk bersikap tegas kepada importer gula rafinasi yang membocorkan gula ke pasar umum. Janji untuk mengawasi lebih ketat juga berulang-ulang disampaikan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Namun, kata Ismed, pelaku usaha industri gula dalam negeri tidak lagi percaya. ”Jaminan gula rafinasi tidak merembes ke pasar umum? Itu omong kosong,” tegasnya.

Ismed pun mempertanyakan keberpihakan pemerintah kepada industri gula dalam negeri. Dia mencontohkan, ketika Februari perusahaan otomotif asal Amerika Serikat General Motors (GM) menutup pabriknya di Bekasi, para menteri langsung memusatkan perhatiannya.

Sebaliknya, ketika ada pabrik tebu yang mempekerjakan ribuan karyawan dan petani terancam tutup, kepedulian pemerintah tidak terlihat. ”Ini ironis, memprihatinkan,” tuturnya.

Rembesan gula rafinasi impor yang terus berulang juga membuat berang para petani tebu. Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan, selama ini pemerintah seolah menutup mata dengan dampak yang diderita petani gara-gara harga gula yang anjlok karena rembesan gula rafinasi. ”Apalagi, sanksi bagi importer hanya administrasi. Mestinya mereka dipenjara seumur hidup atau dihukum mati,” tegasnya.

Berdasar data Dewan Gula Indonesia 2014, impor gula sepanjang tahun lalu mencapai 3,7 juta ton, sedangkan produksi gula oleh pabrik dalam negeri 2,6 juta ton, adapun kebutuhan gula nasional untuk rumah tangga dan industri sekitar 5,7 juta ton. Dengan demikian, ada kelebihan pasokan sekitar 600 ribu ton. (owi/c10/sof)

 


JAKARTA – Kebijakan pemerintah dalam mengurusi soal gula patut pertanyakan. Pemerintah ingin menggenjot kinerja industri gula nasioal, nanum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News