Duh, Dokter Umum Semakin Terpinggirkan

Duh, Dokter Umum Semakin Terpinggirkan
Para dokter di ruang Baleg DPR, Selasa (27/9). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kemarin, ruang Badan Legislasi (Baleg) DPR disesaki sekitar 120 dokter. Mereka bukan sedang memeriksa kondisi kesehatan wakil rakyat. 

Tetapi mengadu kebijakan dokter layanan primer (DLP). Mereka ingin produksi DLP dihentikan.

Tuntutan yang disampaikan dokter di bawah bendera Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu mendapatkan respon positif dari Baleg. 

Pimpinan rapat Baleg Totok Daryanto menyampaikan saran supaya seluruh kegiatan terkait DLP dihentikan dulu. ’’Ojok kesusu (jangan terburu-buru, red) dulu,’’ kata politisi dari Jawa Timur itu.

Ketua Baleg Supratman Andi Agtas juga menyampaikan pendapat serupa. ’’Aspek sosiologis implementasi DLP ini masih ada masalah. Buktinya IDI kompak menolaknya,’’ jelasnya. 

Dia khawatir jika kebijakan DLP ini dipaksakan, tapi disisi lain tidak didukung IDI, malah menimbulkan masalah.

Dukungan dari Baleg itu keluar setelah mendengarkan paparan dari pihak IDI. Ketua Dewan Pakar IDI Prof Razak Thaha menjelaskan di dunia internasional tidak ada dokter yang punya spesialisasi layanan primer. 

Dia bahkan menyebutkan kompetensi pendidikan DLP sejatinya sudah ada di pendidikan dokter di fakultas kedokteran (FK).

JAKARTA – Kemarin, ruang Badan Legislasi (Baleg) DPR disesaki sekitar 120 dokter. Mereka bukan sedang memeriksa kondisi kesehatan wakil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News