Duh, Kondisi Pasar Induk Ini Kian Memprihatinkan

Duh, Kondisi Pasar Induk Ini Kian Memprihatinkan
Pasar Induk, Jodoh, Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Kondisi Pasar Induk Jodoh kian memprihatinkan. Sementara rencana Pemerintah Kota (Pemko) Batam menjadikan Pasar Induk Jodoh sebagai pusat perdagangan tak kunjung terwujud karena aset pasar ini tak kunjung diserahkan oleh BP Batam.

Hampir semua bagian pasar ini rusak berat. Perlu perbaikan menyeluruh. Pesona pasar yang diresmikan 2004 silam perlahan redup, tertutupi kios-kios yang juga kumuh yang berdiri tepat di sekelilingnya. Bangunannya sudah tidak sekokoh dulu.

Selagi menunggu pelimpahan dari Badan Pengusahaan (BP) Batam selesai, Batam Pos mencoba melihat keadaan pasar yang sudah ditinggal penyewanya ini.

Membelah pasar, bau pesing langsung menusuk hidung. Sekumpulan lalat beterbangan di pinggir-pinggir jalannya. Masuk ke tengah bangunan bergaya campuran Eropa dan Timur Tengah ini, asap pembakaran sisa sayuran sudah dianggap biasa oleh beberapa penghuni Pasar Induk.

"Sepuluh tahun lalu, saya pindah ke sini. Kondisinya masih bagus, sekarang tak terurus lagi," kata pengupas bawang, Leni, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (4/2).

Atap-atap yang seharusnya menaungi justru malah memicu kekhawatiran. Penghuni di bawahnya bisa saja terkena atap yang jatuh. "Kemarin sore, ada atap yang jatuh. Untung saja, sudah tidak ada lagi yang kerja di sini," katanya.

Di beberapa sudut pasar, banyak pria yang tengah mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur. "Mereka itu kerja di sini mas, angkut-angkut barang kalau ada barang-barang masuk," jelas perempuan berjilbab itu.

Sementara itu, pijakan tangga menuju ke lantai dua sudah tidak bisa dilewati lagi. Air pekat berwarna hitam dan sampah berserakan di anak tangganya. Namun, menurut Leni beberapa orang justru ada yang menjadikan Pasar Induk sebagai tempat tinggal.

 Kondisi Pasar Induk Jodoh kian memprihatinkan. Sementara rencana Pemerintah Kota (Pemko) Batam menjadikan Pasar Induk Jodoh sebagai pusat perdagangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News