Duh, Susahnya Mengurus SIM di Samsat DKI

Duh, Susahnya Mengurus SIM di Samsat DKI
Foto/ilustrasi; JPNN.Com

Keluhan pembuatan SIM yang seolah dipersulit oleh kepolisian sudah menjadi rahasia umum. Hampir semua orang yang datang pertama kali untuk membuat SIM selalu gagal pada awal tes teori. Bahkan ada yang harus mengulang hingga 9 sampai 10 kali.

Kabar santer yang beredar menyebut mayoritas peserta ujian SIM yang langsung lulus karena 'bantuan' dari petugas setempat. "Anak saya tahun lalu juga buat SIM tapi langsung sama polisinya jadi sehari bikin langsung selesai," ungkap seorang ibu asal Ciracas yang tak ingin disebut namanya.

Dia mengatakan, saat itu putranya sempat bermaksud menggunakan jasa calo. Namun, biaya pembuatan SIM melalui calo memang jauh lebih mahal.

Namun, tiba-tiba ada polisi yang datang menawarkan bantuan untuk membuat SIM. "Waktu itu anak saya diminta bayaran Rp 700 ribu," katanya.

Selain pembuatan SIM baru, perpanjangan pun menjadi masalah tersendiri. Padahal kepolisian sebelumnya sudah meluncurkan SIM online yang bertujuan mempermudah perpanjangan. Namun, perpanjangan SIM di kantor Samsat Jakarta Barat justru memakan waktu lebih lama.

"Saya sama suami sudah datang dari jam 10 untuk perpanjang SIM B. Tapi sampai sekarang jam dua siang belum selesai juga," kata Siti, warga asal Cipayung.

Salah seorang petugas kepolisian di Samsat Jakarta Barat mengatakan, lamanya tes teori tergantung dari orang yang mengerjakan soal. Menurutnya, jika peserta paham mengenai aturan berlalu lintas maka akan mudah mengerjakan soalnya.

"Kalau soal hasil yang dibagikan tanpa ada penjelasan detail itu karena warga yang datang untuk membuat SIM sangat banyak, jadi kami tidak mungkin menjelaskannya satu per satu karena akan memakan banyak waktu," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News