Duh...Harga Cabai Terus Naik

Duh...Harga Cabai Terus Naik
Pedagang di pasar tradisional. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Rata-rata setiap hari pasar, cabainya terjual maksimal 30 kg. Berkurang dari sebelum kenaikan harga yang mencapai minimal 70 kg.

Rita,45, pedagang di Pasar Muorobodi  Sijunjung menyebutkan, kenaikan harga cabai karena pasokan cabai yang diterima pedagang juga sedikit.

“Cabai yang kami beli biasanya berasal dari pulau Jawa dan Sumbar. Sekarang entah karena pasokan kurang atau bagaimana, harga dari tengkulak lebih mahal dari biasanya. Saat ini modal kami sampai Rp 75 ribu sekilo,” ungkap Rita sambil melayani pembeli, kemarin.

Kenaikan harga cabai berimbas pada menurunnya daya beli. Apalagi harga karet juga belum menunjukkan kenaikan.

”Biasanya langganan saya membeli sekilo cabai setiap belanja, namun karena harganya naik, daya beli langganan hanya setengah kilo saja,” tuturnya.

Juriani, 40, salah seorang warga Sijunjung mengatakan, naiknya harga cabai dalam kondisi ekonomi masyarakat yang tidak stabil saat ini, sangat berpengaruh pada daya beli.

Meski dirinya seorang pegawai negeri sipil, namun naiknya harga cabai berpengaruh pada daya beli keluarganya.

”Jika uang Rp 100 ribu biasanya bisa buat beli cabai dan bawang serta sayur-sayuran, saat ini hanya cukup buat beli cabai,” ujarnya.

SOLSEL - Harga cabai di sejumlah daerah di Sumatera Barat hingga kemarin masih mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan terjadi dalam satu-dua hari sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News