Duh...Harga Cabai Terus Naik

Duh...Harga Cabai Terus Naik
Pedagang di pasar tradisional. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Meningkatnya harga cabai tidak hanya berpengaruh pada warga dan pedagang cabai saja, tapi juga bagi Elda Susanti, 34, salah seorang pemilik rumah makan di jalan lintas Sumatera, Sijunjung.

Elda mengatakan, keuntungan rumah makan yang dikelolanya semakin menipis akibat  tingginya harga cabai. Pasalnya, setiap rumah makan di  Sumbar sangat identik dengan masakan pedas.

“Kita sangat merasakan dampak kenaikan harga cabai. Kondisi saat ini tidak mungkin pengusaha rumah makan menaikkan harga makanan karena jelas akan membuat pelanggan pergi. Kita juga tidak bisa mengurangi porsi cabai untuk setiap makanan yang dijual, karena akan menurunkan kualitas atau cita rasa masakan,” terangnya.

Elda menuturkan, harga cabai saat ini mulai mengkhawatirkan, apalagi bagi dirinya yang memerlukan bumbu dapur dalam jumlah besar dan masakannya banyak menggunakan cabai.

Elda berharap pemda bisa segera menstabilkan harga cabai sehingga tidak berdampak pada terganggunya usaha mereka.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Disperindag) Solsel Akhirman meminta agar Dinas Pertanian mencarikan solusi terkait serangan hama yang menyerang tanaman cabai petani daerah itu.

Dengan mengatasi serangan hama tersebut, maka pasokan cabai diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Solsel.

Menurutnya, serangan hama cabai tak hanya merugikan petani, namun juga akan berdampak pada berkurangnya pasokan dan tingginya harga cabai di tengah masyarakat.

SOLSEL - Harga cabai di sejumlah daerah di Sumatera Barat hingga kemarin masih mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan terjadi dalam satu-dua hari sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News