Duh...Minimnya Dana Penelitian di Perguruan Tinggi
jpnn.com - JAKARTA--Pengamat pendidikan Prof Firmanzah mengkritisi minimnya dana penelitian di perguruan tinggi.
Padahal, dari penelitian itu, para dosen bisa meningkatkan mutu dan kompetensinya.
"Dana pendidikan di APBN memang 20 persen, tapi alokasi untuk penelitian sangat kecil. Bagaimana bisa mutu dosen meningkat kalau hanya sebatas jago teori tapi miskin praktiknya," kata Firmanzah yang juga rektor Universitas Paramadina ini, Kamis (8/12).
Dia menyebutkan, penelitian di Indonesia sangat sedikit dibanding New Zealand, Singapura, dan Malaysia.
Demikian juga peneliti perempuan masih kurang dibanding tiga negara tersebut.
"Dosen di Indonesia sangan ketinggalan penelitiannya. Salah satu penyebabnya karena dananya tidak ada. Selain itu hasil penelitian para dosen ini tidak dipublish dan hanya memenuhi persyaratan administrasi," imbuhnya.
Cari ini menurut Firmanzah harus diubah.Negara harus mengalokasikan sisa anggaran untuk riset-riset yang dibutuhkan dalam mendongkrak pembangunan.
Bila negara kekurangan dana, gandenglah perusahaan-perusahaan yang punya komitmen membantu dalam peningkatan kualitas dosen.
JAKARTA--Pengamat pendidikan Prof Firmanzah mengkritisi minimnya dana penelitian di perguruan tinggi. Padahal, dari penelitian itu, para dosen bisa
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Alumni USAHID Luncurkan Program Orang Tua Asuh
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta