Duka Lara Negeri Lautan

Duka Lara Negeri Lautan
Duka Lara Negeri Lautan
Konon, di pantai barat Sumatera Utara bahkan ada kapal Thailand dengan memakai nama local, yaitu nama dua pulau di sana.  Tapi hasilnya diboyong ke Thailand  dan kemudian diekspor ke Indonesia. Begitu, teman-teman meneleponi saya ketika geger ikan impor marak di media massa. Satu hal, sudah pastilah pajak dan retribusinya tak bisa ditarik karena tak pernah mendarat di pangkalan Indonesia. 

Tak kepalang,  ada 200 container ikan asal China, dan beberapa Negara lain yang mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya dan Belawan, Medan, hatta membuat Menteri Perikanan & Kelautan berang.  "Contohnya, ikan kembung mereka jual di Kramat Jati (Jakarta) Rp4.000-Rp5.000 per kg. Padahal, nelayan Indonesia menjualnya Rp14.000- Rp15.000 ribu per kg. Bagaimana mungkin bersaing,” kata Fadel Muhamad, mantan Gubernur Gorontalo, seperti ditulis berbagai media.

Siapa yang tak mengelus dada, jika justru Jenis ikan yang diimpor pun banyak di Indonesia. Ada ikan kembung, ikan tenggiri, dan ikan asin. "Yang paling sakit hati itu ada ikan asin," ujar Fadel. Jelas saja merusak pasaran harga ikan di Tanah Air.

Untunglah pemerintah akan mengembalikan 200 kontainer tersebut. “Dalam waktu satu minggu ini, ikan-ikan impor itu segera dikembalikan,” kata Fadel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Maret 2011.

AYAM mati di lumbung padi itu sindiran. Kita geleng-geleng kepala, mengapa negeri agraris ini malah mengimpor beras. Sebelumnya, kita juga mengimpor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News