Dukung Industri Pariwisata, AP I Beri Insentif Landing Fee ke Maskapai

Dukung Industri Pariwisata, AP I Beri Insentif Landing Fee ke Maskapai
Ilustrasi Bandara Juanda. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos/JPNN

“Jumlah kunjungan wisman pada 2015 naik cukup signifikan, yaitu hingga 54 persen. Tahun lalu kami juga mencatat 612.412 kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Juanda. Jumlah itu naik 32 persen jika dibandingkan dengan 2015 yang hanya 463.596 kunjungan,’’ katanya.

Insentif landing fee ini diyakini bakal efektif. Selain men-drive maskapai ke daerah tujuan wisata, hal ini juga sangat ampuh untuk mengurai kepadatan saat peak season.

Pemberian insentif ini juga merupakan salah satu inovasi dan strategi dari PT Angkasa Pura I (Persero) untuk dapat mengoptimalkan kinerja bandara serta memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat.

"Insentif untuk tarif mendarat itu diberikan PT Angkasa Pura I kepada badan usaha angkutan udara yang membuka rute baru dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan penumpang," ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik upaya Angkasa Pura I yang akan memberikan diskon tarif pendaratan di bandara Juanda Surabaya. Mantan Dirut PT Telkom itu menyebut air connectivity itu dijadikan critical success.

“Ini sangat bagus. Implementasinya excellent. Begitu problem ini disentuh, maka akan lebih banyak wisman masuk,” tutur Arief.

Baginya, harmoni dan sinergi bukanlah pilihan, tapi sebuah keharusan. “Terima kasih atas dukungan ini. Harmoni dan sinergi adalah survival kita. Harmoni dan sinergi adalah kunci sukses kita. Kata kuncinya Indonesia Incorporated,” kata Arief.

Contoh riilnya ada. Benchmarking-nya bisa berkaca pada Jepang. Di Jepang, kenaikan wismannya sangat tinggi. Dari sepuluh juta turis tahun 2013, melonjak hampir 20 juta di 2017.

Semangat Indonesia Incorporated untuk mendukung pariwisata Indonesia terus menggema.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News