Dukung Pernyataan Boni Hargens, Mukhlis Ramlan Ucapkan Kalimat Keras Kepada Fadli Zon dan Razikin

Dukung Pernyataan Boni Hargens, Mukhlis Ramlan Ucapkan Kalimat Keras Kepada Fadli Zon dan Razikin
Wakil Presiden Forum Pengacara Kesatuan Tanah Air (FAKTA) Mukhlis Ramlan. Foto: Dokpri for JPNN.com

Mukhlis juga menanggapi komentar Fadli Zon yang meminta Boni Hargens cuci muka atas informasi perancang kudeta, bahkan menyebut Boni sedang mencari nomor punggung.

“Pernyataan Fadli Zon yang meminta Boni Hargens cuci muka atas informasi perancang kudeta, bahkan mencari nomor punggung punggung, itu jelas bentuk putus asa seorang Fadli yang kita semua bertanya apa yang sudah dikerjakan ia di gedung parlemen selama ini,” kata Mukhlis.

Mukhlis justru menilai pengesahan berbagai RUU yang dilakukan Fadli Zon selaku anggota DPR bersama rekan-rekannya di DPR banyak sekali melukai hati rakyat yang dilakukan saat kita semua sedang melawan badai corona.

“Seorang Fadli Zon mungkin satu-satunya warga negara yang tidak punya salah di bangsa ini, dalam pandangan berpolitik Fadli tidak satupun kita mendengar kalimat kebaikan yang keluar dari lisannya ke Pemerintah sekalipun Gerindra sudah secara resmi menjadi bagian Kabinet Presiden Jokowi,” katanya.

“Jadi kami minta ke Fadli tidak hanya cuci muka, tetapi juga mandi untuk menghilangkan kotoran kebencian dalam dirinya sekaligus tobat. Karena rakyat juga sudah bosan atas ujaran kalimat yang mayoritas hanya sindiran, kebencian, hinaan dan terus berupaya menjatuhkan wibawa Pemerintah yang Apakah dia sadar atau tidak ketua umum partainya pun ada dibarisan Pemerintah Jokowi,” ujar Mukhlis lagi.

Mukhlis menegaskan warning Boni Hargens terkait perancang kudeta setidaknya menjadi pemantik bagi kelompok yang berlindung di berbagai institusi dan organisasi untuk membantah bahkan menyerang balik pernyataan tersebut.

Menurut Mukhlis, sejarah mencatat bahkan di periode rezim SBY sempat beberapa kali akan terjadi kudeta, pertama oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI). Kemudian, ada petisi 28 saat itu yang juga menggulirkan isu kudeta.

“Bahkan rancangan melalui Gerakan Dewan Revolusi Islam semua pernah terjadi saat SBY berkuasa yang gerakan tersebut menginginkan perebutan kekuasaan dengan penggeraknya tokoh sipil oposisi saat itu, hingga saat ini kelompok tersebut tetap ada. Motifnya beragam, soal ideologi, penguasaan SDA, barisan sakit hati hingga persiapan Pilpres 2024,” ujar Mukhlis Ramlan.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Informasi dari Boni Hargens yang menyebut perancang kudeta, seharusnya tidak ditanggapi berlebihan oleh Razikin dan Fadli Zon.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News