Dukung Tatar Krimea, Ukraina Tetapkan 2 Hari Besar Islam Jadi Libur Nasional

Dukung Tatar Krimea, Ukraina Tetapkan 2 Hari Besar Islam Jadi Libur Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Pemimpin Komunitas Muslim Tatar Krimea Mustafa Dzhemilev kala itu mengucapkan terima kasih kepada presiden.

Dia mengatakan warga Muslim Tatar Krea berharap isu Krimea yauitu pengembaliannya ke Ukraina serta pemulihan integritas wilayah Ukraina tidak akan pernah hilang dari agenda kepemimpinan Ukraina.

Diketahui, Rusia telah menguasai Semenanjung Krimea dari Ukraina setelah referendum kemerdekaan pada 2014.

Hal itu dilakukan Rusia setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovych digulingkan akibat protes pro-Uni Eropa Euromaidan.

Kemudian, Majelis Umum PBB memilih untuk menyatakan tindakan Rusia itu ilegal.

Beraama dengan mayoritas negara anggota PBB, Turki tidak mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.

Sejak Rusia menguasai Krimea, Tatar Krimea mengungkapkan banyaknya penahanan yang tidak dapat dibenarkan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Pada 18 sampai 20 Mei 1944, pimpinan rezim Soviet Josef Stalin mengumpulkan dan mendeportasi antara 190 ribu sampai 420 ribu orang Tatar Krimea dari tempat asalnya ke Asia Tengah yang jaraknya ribuan kilometer.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjadikan Idulfitri dan Iduladha sebagai hari libur nasional sejak terpilih 18 Mei 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News