Dulu Berebut Lift dengan Mahasiswa, Kini Punya Lift Khusus
Sabtu, 08 Januari 2011 – 08:08 WIB
Semangat demokratis Eman juga menular ke keluarga. Kendati menekuni dunia hukum, Eman tidak pernah memaksakan dua putrinya mengikuti jejaknya. Alhasil, dua anaknya kuliah di jurusan yang benar-benar berbeda dari Eman. Yakni, kedokteran umum dan kedokteran gigi.
"Untuk apa saya memaksakan mereka kalau akhirnya tidak suka. Selama itu tidak melanggar hukum, agama, dan norma di masyarakat, saya akan dorong mereka belajar apa saja," tegasnya. "Tapi, selama saya mampu membiayai," imbuhnya lantas terkekeh.
Eman tidak pernah aktif di lembaga-lembaga hukum di luar kampus. Karena itu, KY merupakan lembaga negara pertama tempat dirinya mengabdi di luar kampus.
Proses adaptasi di KY, kata dia, tidak mudah. Terutama soal protokoler kenegaraan yang harus dijalani. "Soal pekerjaan dan birokrasi sih tidak susah. Yang susah soal protokoler di sini. Saya seperti mengalami culture shock," ujarnya lantas tertawa.
Komisi Yudisial (KY) sejak Kamis pekan lalu (30/12) punya ketua baru. Dia adalah Eman Suparman. Baru seminggu menjadi pejabat negara yang bertugas
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor