Dulu Tandus dan Miskin, Kini jadi Desa Percontohan di Asia Tenggara, Keren!

Dulu Tandus dan Miskin, Kini jadi Desa Percontohan di Asia Tenggara, Keren!
Artim Yahya. Foto: ANDRA NUR OKTAVIANI/JAWA POS

Santong yang sebelumnya gersang dan tandus menghijau dan rimbun. Mereka pun mulai menikmati hasil tanaman buah yang mereka tanam.

Kakao, kopi, alpukat, durian montong, dan yang lain menjadi sumber penghasilan warga. Itulah yang juga kemudian berhasil meningkatkan perekonomian warga sebagai komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Setelah merasakan sendiri dampaknya, warga Desa Santong semakin bersemangat mengelola lahan mereka.

Tak semata mengandalkan hasil hutan, tapi juga mulai berinisiatif meningkatkan nilai ekonomis hasil hutan dengan mengolahnya menjadi barang jadi.

Contohnya, jika sebelumnya warga Desa Santong menjual biji kopi ke koperasi untuk dijual kembali ke produsen kopi, kini mereka belajar mengolah kopi.

’’Nanti yang dijual dari petani itu berbentuk kopi bubuk. Harganya sudah jauh lebih tinggi daripada biji kopi,’’ terangnya.

Dinas koperasi juga memberikan pelatihan pascapanen berupa pembuatan keripik, sale pisang, dan dodol durian.

Warga pun mulai mengaplikasikan hasil pelatihan tersebut. Misalnya, sale pisang. Sebelumnya, mereka menjual pisang dalam keadaan mentah seperti di pasar-pasar.

Memandang pepohonan di lahan hutan yang dia kelola, Artim Yahya menarik napas lega. Sonokeling, sengon, dan beberapa jenis pohon lain tumbuh subur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News