Dulunya Tenggelam, Terhempas Bencana Dahsyat, Kini Jadi ‘Surga’

Dulunya Tenggelam, Terhempas Bencana Dahsyat, Kini Jadi ‘Surga’
Tampak upacara adat menangkap ikan secara tradisional, dikenal dengan festival Mane'e di perairan Pulau Intata, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. FOTO: Manado Post/JPNN.com

Seminggu sebelum Mane'e digelar, dilakukan tahapan akhir. Di antaranya persiapan penentuan waktu yang tepat. Juga pengambilan janur dan tali hutan serta berdoa bersama.

Puncaknya saat ratusan orang baik warga lokal maupun para turis menarik janur di laut, diikuti penangkapan ikan bersama-sama. Dengan tangan kosong.

Pulau Intata terletak di bagian utara Pulau Sulawesi yang berbatasan langsung dengan Filipina. Pulau ini hanya memiliki luas 0,15 kilometer persegi.Sebagian besar wilayah ini ditumbuhi pohon kelapa.

Di bagian selatan dan barat terdapat pasir putih. Sementara di bagian timur pantainya berbatu.

Secara administratif, Pulau Intata masuk dalam Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan dibatasi Samudera Pasifik di sebelah timur dan Pulau Kakorotan di sebelah selatan.

Di Pulau Intata tidak tersedia penginapan, karena pulau ini tidak berpenghuni. Tapi jangan khwatir, warga Kakorotan sangat ramah. Mereka sering menyediakan tempat untuk Anda beristirahat. Gratis pula.

"Jika datang saat air pantai surut, maka Anda akan melihat jembatan pasir yang menghubungkan Pulau Intata dan Kakorotan,” kata Jetty.(JPG/mp/ctr-4/adr/fri/jpnn)


TAK ada penghuninya. Ya, benar. Pulau Intata memang tak dihuni. Ini akibat bencana gempa yang diikuti tsunami yang menghempas dan memisahkan Intata


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News