Dunia Hari Ini: Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, Murid Perempuan Tak Boleh Sekolah

Dunia Hari Ini: Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, Murid Perempuan Tak Boleh Sekolah
Musim sekolah menengah dimulai lagi di Afghanistan minggu ini namun anak perempuan masih dilarang masuk sekolah. (AP: Ebrahim Noroozi)

"Kalau kami cuma tamat SD, kami tidak bisa melakukan apa pun, tidak bisa kerja, tidak bisa ke universitas."

Save the Children menyerukan kepada Taliban untuk segera mengakhiri larangan tersebut dan mengatakan bila tidak, maka "angka perkawinan anak di bawah umur akan naik, dan separuh dari generasi masa depan tidak bisa bekerja sehingga keluarga akan semakin terpuruk dalam kemiskinan."

Militer Myanmar dituduh menutupi pembantaian dengan bukti palsu

Di Myanmar muncul tuduhan bahwa militer berusaha menutupi kejadian pembantaian terhadap 22 penduduk desa, dengan menyebarkan foto adanya senjata di mayat mereka dan mengatakan mereka adalah pemberontak bersenjata.

Menurut sebuah kelompok bernama Myanmar Witness —  yang menganalisa foto dan video dari kejadian tanggal 11 Maret di sebuah desa kecil Nan Neint - ada berbagai usaha untuk menutupi apa yang sebenanrya terjadi.

"Analisa kami menunjukkan bahwa ada kemungkinan senjata ditaruh di dekat mayat setelah kematian mereka," kata Myanmar Witness.

"Senjata itut tidak memiliki bercak darah dan tampak sengaja ditaruh di atas tubuh mereka. Jadi tampak dilakukan secara sengaja."

Junta milter kemudian membantah bahwa mereka membunuh penduduk desa, tiga di antaranya pendeta Buddha.

Nasib Trump segera diputuskan

Di Amerika Serikat, keputusan apakah mantan presiden Donald Trump akan didakwa masih tertunda.

Tahun ajaran baru dimulai di Afghanistan, namun murid perempuan belum lagi diizinkan bersekolah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News