Dunia Hari Ini: Warga Desa Myanmar Tewas di Tangan Tentara

Dunia Hari Ini: Warga Desa Myanmar Tewas di Tangan Tentara
Para pria berdiri di atas tumpukan kayu di desa Tar Taing, saat bersiap untuk mengkremasi jenazah orang-orang yang ditemukan tewas di desa terdekat Nyaung Yin. (AP: UGC )

"Kami menyambut ini sebagai langkah yang mengembalikan hubungan yang sehat antara Jepang-Korea Selatan," kata Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi.

Tapi para korban dan keluarga mereka menentang rencanan ini, karena kompensasi tersebut tidak termasuk kontribusi dari perusahaan-perusahaan Jepang, termasuk dari mereka yang sudah diminta membayar ganti rugi oleh pengadilan Korea Selatan.

Puluhan pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar saat pengumuman disampaikan Park.

"Ini adalah kemenangan penuh bagi Jepang, yang mengatakan tidak akan membayar satu yen pun untuk masalah kerja paksa," tegas Lim Jae Sung, seorang pengacara untuk beberapa korban.

Politisi ribut saat membahas rancangan undang-undang

Perkelahian sampai adu jotos terjadi antarpolitisi di Parlemen Georgia, Senin (06/03) kemarin.

Mereka mempersoalkan rancangan undang-undang mengatur "agen asing" dan disamakan dengan undang-undang di Rusia.

Ini videonya, dan di sana terlihat perkelahian dimulai terjadi setelah ketua komite urusan hukum muncul menyerang pemimpin oposisi dari partai Gerakan Nasional Bersatu, yang menentang undang-undang tersebut.

Undang-undang ini dianggap kontroversial karena akan mewajibkan tiap-tiap organisasi yang menerima lebih dari 20 persen pendanaan mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "agen asing", selain juga tunduk pada pengawasan kementerian kehakiman, atau menghadapi denda yang besar.

Militer di Myanmar telah dituduh melakukan serangkaian kejahatan yang menewaskan warga sipil

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News