Durian Nitrogen

Oleh: Dahlan Iskan

Durian Nitrogen
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tidak ada demokrasi di pesta ini: pemilik Rodjo Durian yang menentukan. Maka kami menerima saja ketika durian pertama yang disajikan adalah ini: durian dari Padang. Tanpa nama.

Enak sekali, tetapi tidak boleh emosi. Daftar durian yang harus dimakan masih panjang. Sambil makan durian Padang saya lihat suami-istri di meja sebelah. Kok makan duriannya kurang semangat. Saya datangi meja itu. Saya tanya kenapa. Saya sakit hati kalau melihat orang makan durian tanpa semangat yang menyala-nyala.

"Tidak enak," kata sang suami.

"Pilih durian apa?" tanya saya.

"Padang."

Lalu saya ambil durian Padang di meja saya yang sebagiannya baru saja saya makan. Saya sodorkan padanya.

"Coba rasakan ini. Juga durian Padang. Enak sekali," kata saya.

Semula ia tidak mau. Saya lihat wajah sungkan di mimiknya. Pemilik Rodjo Durian berdiri di sebelah saya. Ia ikut mendesak konsumennya untuk mau menerima tawaran saya.

Sudah 20 tahun durian kita dijatuhkan martabatnya oleh Malaysia. Kita harus bangkit mengejar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News