Duuh...Kasihan, Diduga Depresi Hendak Cerai, PNS Ini Tewas di Sungai
jpnn.com - TANA PASER - Dua hari mengilang, Sunarto (52) ditemukan tewas mengapung di Sungai Seratai Tanah, Desa Periuk, Tana Paser, Kaltim, Selasa (24/3). Kondisi tubuh pria yang diketahui sebagai PNS di SMP 5 Tanah Grogot mulai membiru dan dalam kondisi tengkurap saat ditemukan.
Andi Firman (34), karyawan PT Pesona Karya Agung, yang tengah mengerjakan proyek Jembatan Seratai mengaku kaget saat datang ke lokasi kerja dan mendapati mayat laki-laki mengapung sekitar pukul 08.30 Wita.
Bersama warga, dia melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Paser. Sejurus kemudian SPK Polres Paser berkoordinasi dengan tim SAR dari BPBD Paser untuk melakukan evakuasi. Proses evakuasi mendapat perhatian warga, dan setelah tim SAR berhasil mengangkat jasad Sunarto, polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Panglima Sebaya untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Paser, AKP Aldi Alfa Faroqi mengatakan, laporan penemuan mayat langsung ditindaklanjuti dengan memanggil beberapa saksi.
“Saat ini, kami masih mendalami apakah ada tindak kekerasan atau tidak dalam tubuh korban,” kata Kasat Aldi.
Terkait adanya isu korban bunuh diri, AKP Aldi belum berasumsi karena proses penyidikan masih berjalan.
“Untuk sementara, masih belum bisa dipastikan, menunggu hasil pemeriksaan,” tambah dia.
Sementara itu, dari informasi yang dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Rabu (25/3), Sunarto diduga depresi hingga mengakhiri hidup karena ada persoalan keluarga. Kabarnya, Sunarto sedang dalam masa proses perceraian dengan istrinya.
TANA PASER - Dua hari mengilang, Sunarto (52) ditemukan tewas mengapung di Sungai Seratai Tanah, Desa Periuk, Tana Paser, Kaltim, Selasa (24/3).
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun