Dwi Rio: Sudahlah Pak Anies, Akui Saja Rem Tangannya Jebol, Rakyat DKI Makin Susah

Dwi Rio: Sudahlah Pak Anies, Akui Saja Rem Tangannya Jebol, Rakyat DKI Makin Susah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wagub Ahmad Riza Patria. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menilai, kebijakan Gubernur Anies Baswedan untuk menekan laju pertumbuhan kasus COVID-19 dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat tidak membuahkan hasil.

"Selama masa PSBB transisi tidak ada pengurangan yang signifikan dari jumlah pasien positif COVID-19 sebelum dan selama 4 minggu PSBB ketat di DKI Jakarta," kata Dwi Rio dalam pesan elektroniknya.

Dia lantas membeberkan data dari Pemprov DKI Jakarta, di mana sebelum PSBB Ketat diberlakukan dari 1 hingga 13 September 2020, data rata-rata harian kasus positif COVID-19 di ibu kota sebanyak 1.150 kasus per hari.

 Dibandingkan dengan data dari 14 hingga 26 September 2020 dalam periode PSBB ketat, justru jumlah kasus positif meningkat menjadi rata-rata 1.178 kasus per hari.

Walaupun jumlah test PCR meningkat, tetapi jumlahnya tidak signifikan.

"Bisa dipastikan rem darurat yang didengung-dengungkan Anies berhasil tersebut, berbeda dengan fakta di lapangan. Faktanya, masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan perekonomian, kasusnya pun tidak kunjung mengalami penurunan," tegasnya. 

Dia pun meminta Anies tidak perlu malu mengakui jika rem tangan yang digunakan ternyata tidak menyelesaikan masalah dan malah membuat masalah lainnya.

Perekonomian masyarakat harus tetap menjadi hal yang tidak dipisahkan dari kesehatan masyarakat DKI Jakarta.

Sekretaris fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo meminta Anies Baswedan untuk mengakui PSBB ketat yang dilaksanakannya gagal dan kasus COVID-19 makin tinggi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News