Edan, Pak Kepsek Paksa Siswi SD Mau Berciuman Bibir

jpnn.com, JEMBRANA - Seorang kepala sekolah (kepsek) SD di Kabupaten Jembrana, Bali berinisial IBPS menjadi terlapor di kepolisian. Pasalnya, oknum kepsek di Desa Yehembang Kangin, Mendoyo, Jembrana itu diduga mencabuli tiga siswinya yang masih duduk di kelas IV.
Tiga orang tua siswi dengan ditemani Kelian Dinas Made Alit Wiryawan, Kelian Adat Made Suama, beserta Ketua Komite SD Gusti Putu Muliyadi melaporkan IBPS ke Polres Jembrana, Minggu (8/10). Tiga siswi yang masih duduk di kelas IV mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan IBPS.
Kelakuan IBPS baru diketahui setelah salah satu siswi yang menjadi korbannya mengadu ke orang tua, Sabtu (7/10). Ternyata, siswi itu sudah beberapa kali dicabuli IBPS.
“Anak saya mengadu pada ibunya mungkin sudah tidak kuat diperlakukan seperti itu,” ujar salah satu di antara ketiga orang tua siswi itu.
Korban yang mengadu juga menyebut dua temannya memperoleh perlakuan sama. Akhirnya, si orang tua siswi yang mengadu langsung menghubungi wali murid kedua teman anaknya.
Setelah ditanya oleh masing-masing orang tuanya, kedua siswi yang menjadi korban pun mengaku pernah dilecehkan. “Di kelas IV hanya ada tiga siswi. Kami tidak tahu apa ada siswi di kelas lain juga mengalami perlakukan sama,” tambah ayah siswi lainnya.
Masing-masing siswi yang menjadi korban ternyata tidak hanya sekali dicabuli. Ada yang mengalami dua kali pelecehan, empat kali, bahkan ada yang enam kali.
Ulah IBPS pun memang kebangetan. Dia memaksa mencium mulut korban dan meremas payudaranya.
Kepala sekolah mencabuli tiga siswi kelas IV SD yang mendapat giliran piket pagi dan bersih-bersih.
- Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara, Polda Jateng Sita Baju hingga Alat Kontrasepsi
- Jaksa Tetapkan Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo Tersangka Korupsi Dana Bos
- Gubernur Banten Andra Soni Terus Awasi Kinerja Kepsek, Siapkan Reward dan Punishment
- Biadab! Ayah dan Paman di Garut Cabuli Bocah Usia 5 Tahun
- Miris, Pengasuh Ponpes Ternama di Ngawi Tega Cabuli Santri
- 16 Anak di Pinrang Korban Pencabulan, Pelakunya Tak Disangka