Edukasi dan Deteksi Dini Penting Cegah Kanker

jpnn.com, JAKARTA - Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Jumlahnya pun terus meningkat meski di masa pandemi.
Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) menyebutkan, jumlah penderita kanker di tanah air mencapai 396.914 kasus pada 2020 dan total kematian sebanyak 234.511.
Dari jumlah itu, tertinggi ialah penderita kanker payudara dengan penderita sebanyak 65.858 kasus atau 16,6 persen dan disusul kanker serviks dengan jumlah 35.633 kasus atau 9,4 persen.
"Karena itu kami melakukan edukasi sejak dini soal kanker dengan memperkenalkan One Onco agar masyarakat tahu tentang penyakit mematikan ini," kata Project Senior Manager One Onco, Yoppy Hadi Soeyanto dalam perbincangan live Instagram dengan Kalbe Farma, baru-baru ini.
Dikatakannya, One Onco memenuhi hampir seluruh aspek dari empat pilar yang didorong oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) terkait Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022.
Mulai dari peningkatan literasi kanker, bagaimana meningkatkan kesadaran untuk deteksi dini.
"Juga kemudahan akses untuk pengobatan kanker khususnya di era pandemi ini. Kami ingin berkontribusi lebih banyak dalam empat pilar tersebut,” ujar Yoppy.
Pihaknya telah mengadakan lebih dari 100 webinar tahun lalu yang membahas mengenai penyakit kanker dengan kasus terbesar, yakni kanker payudara, kanker serviks, kanker kolon, kanker prostat, kanker paru, hingga kanker darah.
Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia karena itu edukasi dan deteksi dini sangat penting
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- Cegah Penyakit Tidak Menular, Remaja Diminta Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Cak Imin Minta Kemenkes Lakukan Ini Setelah Siswa Keracunan Menyantap MBG
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi