Ehem, Ada Ratusan Janda Baru di Kabupaten Ini
Terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Paser Faulina Widryani mengamini ucapan Nasa’i.
Khusus di Paser, perkembangan media sosial dan informasi menjadi salah satu penyebab perceraian.
“Berawal iseng-iseng chatting (ngobrol) dan akhirnya keterusan,” kata Faulina, Minggu (8/1).
Namun, pihaknya tidak tinggal diam. Sejumlah program dan terobosan untuk menekan angka perceraian sudah disiapkan.
Misalnya, memberikan pembekalan ke penyuluh agama yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
“Sementara hanya kepada penyuluh agama Islam, nanti mereka yang bertugas menyampaikan tentang berapa batas ideal usia perkawinan. Tidak bisa dimungkiri mayoritas yang bercerai ialah dari agama Islam,” terangnya. (jib/tom/k15)
Tingkat perceraian di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) selama 2016 cukup tinggi.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Dikabarkan Menggugat Ruben Onsu, Sarwendah: Enggak Ada
- Aditya Zoni Buka Suara Soal Rumor Perceraian dengan Selebgram Asal Malaysia
- Kepada Denny Sumargo, Azhiera Mengaku Diselingkuhi Kurnia Meiga
- Soal Perceraian, Teuku Ryan: Saya Sudah Berusaha Semaksimal Mungkin
- Bercerai dari Okie Agustina, Gunawan Dwi Cahyo: Penyesalan Pasti Ada
- Masayu Anastasia Menyesal Bercerai dari Lembu, Ini Alasannya