Eko, Aremania yang Tewas di Sragen Itu Sosok Rajin Ibadah

Eko, Aremania yang Tewas di Sragen Itu Sosok Rajin Ibadah
Keluarga almarhum Eko Prasetyo, Aremania yang tewas dalam pengeroyokan di Sragen, menunjukkan foto terakhir pria yatim piatu yang menjadi tulang punggung keluarga ini. Foto: DICKY BISINGLASI/ MALANG POST/JPG

jpnn.com - EKO Prasetyo, 28 tahun, Aremania warga Dusun Sebaluh, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tewas akibat dikeroyok Bonek di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu, (19/12).

Sosok Eko Prasetyo di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dikenal sebagai orang yang dermawan, baik hati, pendiam dan ahli ibadah. Tak hanya itu saja, pria dua bersaudara ini juga sebagai tulang punggung keluarganya.

“Korban bekerja untuk kebutuhan dirinya dan neneknya. Karena di rumah ia hanya tinggal bersama neneknya saja,” ucap Jumani, mertua adik korban ketika ditemui Malang Post (Jawa Pos) kemarin.

Dalam sehari-hari, Eko yang masih membujang ini bekerja dari pagi sampai malam, ia jalani demi meningkatkan perekonomian keluarganya.

“Korban di rumah hanya tinggal bersama neneknya, Sutiah yang berusia 86 tahun,” tegasnya.

Anak pasangan dari Suliani dan Suraji, keduanya sudah meninggal, juga dikenal sebagai pekerja keras. Ia bekerja sebagai pengiriman sayur dan buah ke luar kota seperti Bali dan Surabaya.

“Pulangnya tidak menentu, namanya bekerja ke luar ke kota. Sedihnya kalau korban mengirim barang ke luar kota, neneknya pasti di rumah sendirian,” tegasnya.

Pria kelahiran Malang ini sangat suka dengan sepak bola, apalagi jika Arema berlaga. Dimanapun tim kebanggaan Aremania bertanding, ia sering melihatnya secara langsung.

EKO Prasetyo, 28 tahun, Aremania warga Dusun Sebaluh, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tewas akibat dikeroyok Bonek di Sragen,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News