Ekonom Apresiasi Gagasan Gus Ipul Entaskan Kemiskinan

Ekonom Apresiasi Gagasan Gus Ipul Entaskan Kemiskinan
Dias Satria. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kiprah Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam mengurangi kemiskinan mendapat apresiasi dari ekonom dari Universitas Brawijaya, Dias Satria.

Menurut dia, Soekarwo dan Gus Ipul mampu berkolaborasi membuat program integratif untuk menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat penurunan kemiskinan tertinggi di Indonesia.

”Kami melihat strategi dan eksekusi program di Jatim untuk mengurangi kemiskinan ini bagus. Beberapa waktu lalu Gus Ipul menyampaikan bahwa obat kemiskinan bukan cuma cash transfer atau bantuan yang bersifat langsung ke warga miskin, tapi harus komprehensif, harus multisektor. Itu menunjukkan bahwa integrasi pengentasan kemiskinan dilakukan dengan cukup baik di Jatim,” ujar doktor ekonomi lulusan Universitas Adelaide, Australia, tersebut.

Dias mengatakan, kebijakan pengentasan kemiskinan merupakan kebijakan yang tidak boleh parsial, karena kemiskinan bersifat multidimensi. ”Perlu bauran kebijakan, mulai pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, infrastruktur, hingga yang bersifat cash transfer untuk kelompok terbawah,” katanya.

Dias mencontohkan program peningkatan kapasitas SDM, di mana Gus Ipul mendorong peningkatan kualitas madrasah dengan bantuan operasional siswa dan honor gurunya. Ada pula hampir 11.000 guru madrasah diniyah telah mendapat fasilitas kuliah untuk peningkatakan kualitasnya. Belum lagi program vokasi yang digalakkan Soekarwo-Gus Ipul telah mengerek kapasitas SDM muda di Jatim agar bisa berdaya saing di tengah kompetisi global.

Selain itu, ada program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) yang di antaranya telah memberdayakan lebih dari 23.000 kepala rumah tangga perempuan dan 24.000 rumah tangga sangat miskin.

Program-program kemiskinan integratif lainnya di Jatim mencakup peningkatan layanan kesehatan, pemerataan infrastruktur, dan beragam program sektor pertanian dan kelautan sebagai sumber tenaga kerja terbesar di Jatim. Semuanya itu menjadi fondasi jangka panjang yang mengiringi solusi jangka pendek berupa bantuan langsung ke rakyat terentan.

”Program kemiskinan Pemprov Jatim ini menunjukkan kreativitas dan pemahaman komprehensif dari duet Soekarwo dan Gus Ipul dalam menangani kemiskinan, karena semua aspek digarap, dari pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, infrastruktur, hingga yang bersifat short term berupa cash transfer,” papar Dias.

Gagasan Gus Ipul mengenai perubahan berkelanjutan dianggap mampu melanjutkan desain program yang sudah berjalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News