Ekonom Menilai Likuiditas dan Modal Perbankan Masih Sangat Baik di Kala Pandemi
“Karena kalau kita lihat satu-satu, bank yang dianggap bermasalah, permodalan dan likuiditasnya masih terjaga, walaupun sudah ada tekanan, tetapi belum menunjukkan hal yang perlu dikhawatirkan,” seru Piter.
Dia menambahkan, kondisi perbankan yang masih terjaga ini tidak lepas dari peran pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Karena seharusnya dengan wabah Covid 19 ini tekanan NPL sangat besar. Tetapi karena respon cepat dari OJK, dengan melonggarkan kolektabilitas, restrukturisasi kredit, sangat membantu bank dalam menekan lonjakan NPL. Sehingga sampai bulan Mei 2020 NPL perbankan masih di 3 persen.
Piter juga melihat pemerintah juga mempunyai niat baik dalam menjaga pemenuhan likuiditas bank dengan cara menempatkan dana baik melalui Bank Jangkar maupun Bank Mitra.
Hal ini menurut Piter, didorong oleh keinginan pemerintah untuk membantu dunia usaha dan perbankan dalam menambah likuiditas perbankan.
“Bank Jangkar ini niat baik dari pemerintah sebenarnya, karena seharusnya BI yang menginjeksi perbankan karena BI merupakan otoritas moneter yang mempunyai instrument itu. Tetapi ini niat baik pemerintah,” katanya.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Piter mengingatkan agar nasabah maupun pelaku usaha tidak perlu mengkhawatirkan kondisi perbankan saat ini di tengah pandemi corona.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Tebar Apresiasi, BRI Serahkan Mobil & Logam Mulia kepada Pemenang 'Super AgenBRILink'
- BMSG Teruskan Visi Keberlanjutan dan Penerapan ESG Bank Mandiri di Mancanegara
- Pembiayaan Kredit UMKM Bank DKI Tembus Rp 5,2 Triliun di Kuartal 1 2024
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol