Ekonom: Merger Operator Telko Kurangi Kesenjangan Digital di Luar Jawa

Ekonom: Merger Operator Telko Kurangi Kesenjangan Digital di Luar Jawa
Jaringan telekomunikasi milik Telkomsel. Foto: dok Telkomsel

Baik itu dari akses internet, kecepatan broadband, kecepatan internet mobile download, kecepatan internet fixed broadband, infrastruktur pendukung, dan lainnya.

Banyak literatur yang menggambarkan kondisi transformasi digital di Indonesia yang belum merata, terlebih lagi di luar Jawa.

“Kami mendorong pemerintah mampu mengambil alih untuk pembangunan digital di daerah yang sulit dijangkau dan tidak feasible dari sisi bisnis, sedangkan swasta juga mampu bergerak dalam pembangunan infrastruktur sesuai dengan kemampuan serta alokasi capex," terang Nailul.

Selain infrastruktur, tantangan lain yakni pembangunan SDM, karena kesenjangan digital di bidang SDM juga masih ada. 

Head of Investment Pacific Capital Investment David Manurung yang juga mencermati industri jasa layanan telekomunikasi menyatakan merger antarperusahaan telekomunikasi merupakan jawaban bagi para pelaku industri untuk merespons kebutuhan modal yang tinggi, terciptanya stuktur biaya yang efisien sekaligus untuk lebih bersaing dengan para kompetitornya.

Sebagai contoh konkret, merger PT Indosat Ooredoo dan PT Hutchison Tri Indonesia (3) menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang efektif berlaku pada 4 Januari 2022 termasuk ke dalam kategori merger horizontal karena memiliki lini usaha yang sama. 

“Merger ini akan mempermudah Indosat untuk memperluas dan meningkatkan layanan teknologi 5G di seluruh area Indonesia dan juga menguntungkan konsumen dari sisi layanan," pungkasnya. (esy/jpnn)

Ekonom Indef mengungkapkan salah satu upaya mengurangi kesenjangan digital dengan cara merger operator telko


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News