Ekonom Sebut Asuransi Pertanian Dapat Menyelamatkan Petani dari Dampak El Nino

Ekonom Sebut Asuransi Pertanian Dapat Menyelamatkan Petani dari Dampak El Nino
Petani (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mulai mengalami fenomena cuaca ekstrim yakni El Nino. Fenomena cuaca ini terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Dampak dari El Nino pun beragam, dari kekeringan hingga menurunnya kualitas dari tanaman akibat kekurangan pasokan air.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi fenomena El Nino di Indonesia akan bertahan hingga Desember 2023.

Hal ini sangat berdampak pada sektor pertanian, apalagi para petani mulai masuk pada musim tanam ketiga.

Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu Surya Vandiantara mengatakan sebagai salah satu solusi bagi para petani adalah program asuransi pertanian.

Asuransi pertanian dapat membantu para petani menghadapi resiko gagal panen.

"Produk asuransi pada umumnya bekerja untuk mengalihkan risiko yang dimiliki pemegang polis kepada pihak pelaksana Asuransi. Fenomena cuaca El Nino tentunya menimbulkan risiko gagal panen bagi para petani. Ketika terjadi gagal panen, para petani menghadapi risiko kerugian atas berbagai biaya produksi pertanian yang telah dikeluarkan, seperti biaya bibit, biaya pupuk dan pestisida," jelasnya kepada media di Jakarta, Rabu (16/8).

Maka, atas kegagalan diatas, lanjut Surya, pelaksana asuransi pertanian hadir untuk menanggung risiko yang seharusnya ditanggung oleh para petani dalam menghadapi gagal panen akibat fenomena cuaca seperti El Nino.

Pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu Surya Vandiantara mengatakan sebagai salah satu solusi bagi para petani adalah program asuransi pertanian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News