Ekonomi dan Sosial Jadi Kunci Pemberantasan Terorisme

Ekonomi dan Sosial Jadi Kunci Pemberantasan Terorisme
Ilustrasi. Foto: AFP

Menurutnya hal inilah yang membuat BNPT terus memperkuat sinergi dengan PP Muhammadiyah dalam pencegahan terorisme. Hal itu dilakukan untuk melindungi bangsa Indonesia dari propaganda paham radikal terorisme, terutama kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

“Tugas BNPT adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk melakukan aksi dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme. Sejauh ini, kami sudah sejalan dengan Muhammadiyah. Soalnya kalau tidak, cepat atau lambat masyarakat kita akan terkena ‘virus’ terorisme tersebut. Tidak hanya meluruskan ideologi mereka, tetapi juga memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial,” kata Abdul.

Ia berharap, kolaborasi BNPT dengan Muhammadiyah dan ormas lainnya seperti NU, serta lembaga pemerintah terkait, bisa menjadi solusi untuk melakan pencegahan paham radikal terorisme yang lebih baik ke depan.

Dalam pandangannya, ia menilai radikal dalam berbagai pandangan tidak selamanya tidak baik. Tapi saat ini, radikal itu dimanfaatkan kelompok pro kekerasan untuk menyebarkan pahamnya.

Aksi kelompok kekerasan ini tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Menurut Abdul, generasi muda saat tidak bisa menghindari keberadaan teknologi canggih yaitu internet (dunia maya), yang memicu semakin massifnya penggunaan media sosial.

“Mereka (teroris) pandai melakukan propaganda di dunia maya. Di sisi lain, kita kewalahan melakukan perlawanan. Karena itu kita harus bersinergi dalam menciptakan perdamaian di dunia maya untuk membentengi generasi muda dari propaganda kekerasan ini,” imbuh Abdul. (jos/jpnn)


YOGYAKARTA - Penyelesaian masalah terorisme di Indonesia tidak hanya disebabkan faktor ideologi. Tapi juga akibat kesenjangan ekonomi dan sosial.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News