Ekonomi Dikelola Secara Naif, BI Lakukan Proteksi
Kamis, 01 Desember 2011 – 08:18 WIB
Baca Juga:
Bahkan, kata Darmin, pemerintah Thailand memberlakukan kebijakan yang lebih jauh dari sekadar penyimpanan devisa wajib ekspor. Negeri Gajah itu memberlakukan kebijakan di mana dana yang telah masuk di bank dalam negeri, wajib dikonversikan ke dalam mata uang Thailand (bath), sehingga dengan pemberlakuan itu negara akan mengetahui permintaan valuta asing (valas) di negaranya.
Atau Malaysia misalnya, sejak 30 tahun lalu mengatur kewajiban memasukkan devisa hasil ekspor dan dananya wajib ditahan selama 60 hari. "Tapi kita tidak ada. Undang-undang kita mengatakan semua bebas. Pembangunan ini naif, bahkan ketika kita mulai menurunkan BI rate, kita menjelaskan kita akan berbicara dengan perbankan, rencana bisnis bank bagaimana bisnis ini, itu ramai, banyak istilah aneh keluar," katanya.
Pada kesempatan itu, Darmin juga menyatakan, BI telah mengambil beberapa langkah strategis guna membendung risiko gejolak pasar keuangan global dan mengatasi rambatan pelemahan ekonomi di negara maju. "Sampai saat ini dampak gejolak ekonomi global terhadap perekonomian domestik masih terbatas, namun lambat laun ekonomi kita akan terpengaruh yang akan tercermin pada kinerja ekonomi tahun 2012," jelasnya.
JAKARTA - Perekonomian Indonesia selama ini dikelola dengan cara agak naif terhadap dinamika pasar. Ada pemahaman bahwa pengelolaan ekonomi cukup
BERITA TERKAIT
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards