Ekonomi Kian Sulit, Pernikahan Anak Meningkat Selama Pandemi

Ekonomi Kian Sulit, Pernikahan Anak Meningkat Selama Pandemi
Mai, warga Vietnam yang kawin saat usianya masih 17, kini sedang mengandung anak ketiga. (Supplied: Plan International)

Dia mengaku hidupnya "sangat sulit", dan menikah adalah cara dia membantu meringankan beban keluarganya.

"Orangtua saya tidak punya uang, jadi jika saya menikah, mereka dapat membelanjakan uang saudara-saudara saya."

Meskipun mengaku dirinya sangat pemalu, Mai sekarang aktif berbagi pengalaman dengan remaja perempuan di Vietnam, mengajar dan mendidik orang lain tentang kesetaraan gender.

"Perlu keberanian besar bagi gadis-gadis yang menjadi korban pernikahan anak untuk mau berbagi pengalaman, karena masyarakat sekitar, keluarga, dan tradisi yang menghalangi mereka," katanya.

"Jadi saya berharap orang lain akan berani dan berbagi (pengalaman mereka)."

"Anak gadis harus memikirkan diri mereka sendiri, hidup untuk diri mereka sendiri dan berani melakukan apa yang ingin mereka lakukan."

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.


Dalam laporan badan amal Plan International bulan ini, disebutkan hilangnya mata pencaharian selama pandemi telah menjadikan 13 juta anak perempuan berisiko menikah muda


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News