Ekonomi Kreatif Harus Jadi Gerakan Sosial Baru Untuk Anak Muda

Ekonomi Kreatif Harus Jadi Gerakan Sosial Baru Untuk Anak Muda
Founder Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho bersama para pembicara dan peserta saat Talkshow di East Atrium Grand City, Minggu (5/1/2020). Foto: Foto: Dokpri for JPNN.com

Di hadapan para panelis, peserta Pecha Kucha dari berbagai latar belakang mulai dari peggiat anak muda kreatif, komunitas, start-up, co-working hingga individu diberikan waktu 6 menit dalam mempresentasikan ide dan aktivitasnya.

Pada kesempatan itu, Dimas mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh anak-anak muda Surabaya atas kontribusi dan memberikan solusi terhadap masalah sosial, ekonomi, budaya bahkan politik yang ada di Surabaya.

“Ekonomi kreatif dan komunitas yang dibentuknya membangun kesadaran anak-anak muda untuk lebih peduli, mandiri secara ekonomi dan bertanggung jawab pada lingkungan serta kontributif dalam memberikan solusi di sekitar mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Founder Surabaya Creative Network, Hafshoh Mubarak mengatakan bahwa di Surabaya terdapat banyak komunitas dan ragam kegiatan. Namun tokoh ekonomi kreatif Surabaya ini menilai keberadaan mereka kerapkali masih berjalan sendiri-sendiri.

"Surabaya sebagai kota besar memiliki berjuta potensi, begitu banyak komunitas kreatif, mereka aktif dan kontributif, namun masih harus terus diakselerasi dalam sebuah forum komunikasi yang produktif. Keberadaan Surabaya Creative Network (SCN) yang saya pimpin dapat menjadi forum, hub sekaligus inkubator space antar komunitas kreatif yang ada di Surabaya dan sekitarnya, untuk berjejaring, saling tukar ide, bekerja dan berkembang bersama," terangnya.

Namun demikian, sosok muda yang akrab dipanggil Hebs ini mengungkapkan pentingnya isu keberlanjutan atau sustainability terhadap keberadaan para pelaku ekonomi kreatif. “Dukungan pemerintah dan kehadiran investor adalah mitra utama ekonomi kreatif yang mau tidak mau harus dijadikan ekosistem yang fundamental.”

Jazil Mubarak selaku owner dari Kedai Kopi Jokopi mengharapkan institusi pemerintah dapat lebih peduli dengan perkembangan komunitas kreatif. Khusus untuk Surabaya, ia meyakini sebagai kota yang perkembangannya sangat pesat, Pemerintah Kota Surabaya harus memosisikan diri sebagai kota-nya anak muda kreatif, dan karenanya ikut mendorong dan membantu tumbuhnya ekonomi kreatif.

"Saat ini memang kita tidak dapat hanya berpangku tangan pada pemerintah, namun perhatian pemerintah, khususnya dalam hal kebijakan dan fasilitas, juga penting dalam membantu tumbuhnya ekonomi kreatif," tutup Jazil.(fri/jpnn)

Anak muda harus membuat gerakan sosial baru melalui ekonomi kreatif sehingga ekonomi kreatif ini tidak menjadi eksklusif.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News