Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris

Tapi, Tak Tahu Dua Grup Militan Jadi Ekstremis di Laporan

Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris
Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris

"Tetapi, Petraeus mengaku tidak tahu siapa yang mengganti nama kelompok militan itu dengan kata ekstremis," ujar staf Kongres yang merahasiakan namanya. CIA melibatkan lebih dari satu lembaga intelijen dan pemerintah dalam menyusun laporan akhir.

Senator Mark Udall, politikus Partai Demokrat dari Colorado, mengatakan bahwa CIA mengirim laporan awal tentang insiden Benghazi itu ke beberapa lembaga. Yakni, lembaga intelijen dan sejumlah lembaga federal. Lantas, setelah melewati proses peninjauan dan edit ulang, laporan awal CIA tersebut disempurnakan menjadi laporan final.

"Laporan final lantas dipresentasikan di hadapan para petinggi lembaga intelijen dan federal, termasuk Petraeus. Selanjutnya, mereka membubuhkan tanda tangan bersama pada lembar dokumen akhir," terang Udall, mengutip keterangan Petraeus. Saat proses verifikasi itu, nama dua kelompok militan itu sudah berganti menjadi ektremis.

Menurut Udall, perubahan nama itu merupakan hal yang cukup wajar. Apalagi, laporan CIA itu menjadi acuan bagi banyak pihak yang menyelidiki Insiden Benghazi.

WASHINGTON - Mantan Direktur CIA (badan intelijen AS) David Howell Petraeus, 60, bersaksi di depan Komite Intelijen DPR (House of Representatives)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News