Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris
Tapi, Tak Tahu Dua Grup Militan Jadi Ekstremis di Laporan
Minggu, 18 November 2012 – 09:19 WIB
Baca Juga:
Senator Mark Udall, politikus Partai Demokrat dari Colorado, mengatakan bahwa CIA mengirim laporan awal tentang insiden Benghazi itu ke beberapa lembaga. Yakni, lembaga intelijen dan sejumlah lembaga federal. Lantas, setelah melewati proses peninjauan dan edit ulang, laporan awal CIA tersebut disempurnakan menjadi laporan final.
"Laporan final lantas dipresentasikan di hadapan para petinggi lembaga intelijen dan federal, termasuk Petraeus. Selanjutnya, mereka membubuhkan tanda tangan bersama pada lembar dokumen akhir," terang Udall, mengutip keterangan Petraeus. Saat proses verifikasi itu, nama dua kelompok militan itu sudah berganti menjadi ektremis.
Menurut Udall, perubahan nama itu merupakan hal yang cukup wajar. Apalagi, laporan CIA itu menjadi acuan bagi banyak pihak yang menyelidiki Insiden Benghazi.
WASHINGTON - Mantan Direktur CIA (badan intelijen AS) David Howell Petraeus, 60, bersaksi di depan Komite Intelijen DPR (House of Representatives)
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa