Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris

Tapi, Tak Tahu Dua Grup Militan Jadi Ekstremis di Laporan

Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris
Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris

"Kata ekstremis dipakai untuk mengubah nama dua kelompok militan yang diduga mendalangi insiden tersebut. Sebab, dalam laporan intelijen, kita harus sangat berhati-hati soal tuduhan," bebernya.

Secara terpisah, King menjelaskan bahwa mekanisme peninjauan dan pengeditan laporan awal CIA itu perlu dijelaskan lebih rinci. Jika memang isi laporan itu berubah, soal nama kelompok militan yang diduga terlibat, politikus dari Partai Republik tersebut menuntut adanya penyelidikan untuk mengetahui lembaga atau oknum yang mengubah.

"Jelas ada pihak yang mengubahnya. Kita harus tahu siapa dan alasannya," tegas King.

Dalam kesempatan itu, King menyebut bahwa Petraeus pernah memberikan kesaksian yang berbeda soal Insiden Benghazi. Pada 14 September lalu, di hadapan Komite Intelijen DPR, Petraeus tidak yakin apakah serangan yang menewaskan Dubes AS untuk Libya Christopher Stevens dan tiga staf diplomatik lainnya itu adalah ulah teroris.

WASHINGTON - Mantan Direktur CIA (badan intelijen AS) David Howell Petraeus, 60, bersaksi di depan Komite Intelijen DPR (House of Representatives)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News