Eks Jaksa Agung RI Ungkap Kejahatan HAM Myanmar di Forum PBB
TPF, kata Marzuki, mendapatkan kisah-kisah yang menyayat hati dari para korban. Militer Myanmar yang seharusnya membasmi Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) malah menjadi pelaku utama pelanggaran HAM di Rakhine.
Salah seorang perempuan Rohingya yang berhasil selamat menceritakan kepedihannya saat harus memilih anak mana yang harus diselamatkan. Militer Myanmar masuk ke rumah dan langsung menarik putrinya.
Salah satu putranya berusaha menolong saudaranya dan berakhir dengan dipukuli. Ibu malang itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia lantas memilih lari bersama dua anaknya yang lain. Keesokan harinya dia dan suaminya menemukan jasad putranya. Adapun putrinya tidak pernah ditemukan.
’’Bagaimana saya bisa melanjutkan hidup setelah mengalami semua ini,’’ ucap perempuan itu sebagaimana ditirukan Marzuki.
TPF tidak menemukan adanya indikasi bahwa militer Myanmar berusaha melindungi penduduk Rohingya. Di lain pihak, hanya sebagian kecil dari pasukan militer itu yang diproses secara hukum. Sisanya bebas begitu saja.
Menanggapi laporan TPF PBB, pemerintah Myanmar langsung menampik semua tudingan. ’’Kredibilitas laporan itu sangat minim,’’ kata Juru Bicara Pemerintah Myanmar Zaw Htay. (sha/c15/pri)
Temuan Pelanggaran HAM Berat
Kepala Tim Pencari Fakta PBB Marzuki Darusman membeberkan bukti kejahatan HAM Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas
- Berkuasa Sejak 2004, PM Singapura Lee Hsien Long Bakal Mengundurkan Diri Bulan Depan
- Israel Dibombardir Iran, Arab Saudi Dilanda Kecemasan Mendalam
- Amerika dan Jepang Perkuat Aliansi Militer, Kok China Sewot?