Eks PM Papua Nugini Ditangkap Polisi Gegara Proyek Generator dari Israel

jpnn.com, PORT MORESBY - Mantan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini Peter O'Neill berurusan dengan hukum. Kepolisian negeri di sebelah timur Papua itu menangkap O’Neill terkait kasus dugaan korupsi pengadaan generator.
O’Neill diduga menyalahgunakan kewenangan saat menjadi PM karena mengarahkan pembelian dua generator dari Israel tanpa persetujuan parlemen Papua Nugini. Polisi menangkap mantan penguasa berusia 55 tahun itu pada Sabtu (23/5) di Port Moresby.
Asisten Komisoner Kriminal Kepolisian Papua Nudini Hodges Ette mengatakan, O’Neill ditangkap begitu tiba di Port Moresby setelah kembali dari Australia. Polisi langsung membawa O’Neill dan menginterogasinya.
Polisi menyangka O’Neill melakukan korupsi dalam pengadaan dua generator dari Israel senilai Papua New Guinea Kina (PGK) 50 juta atau setara USD 14 juta. Pembelian itu tanpa persetujuan parlemen maupun proses tender semestinya.
“Ada bukti layak untuk penyelewengan, penyalahgunaan dan korupsi jabatan,” ujar Hodges.
O’Neill menjabat PM Papua Nugini mulai 2011. Pria kelahiran 13 Februari 1965 itu baru lengser dari jabatan PM Papua Nugini pada Mei tahun lalu karena mengundurkan diri seiring ketidakpuasan rakyat terhadap kinerjanya yang tak kunjung berhasil dalam memakmurkan negerinya.
Namun, pandemi COVID-19 membuat O’Neill tak langsung menghuni tahanan. Sebab, dia harus menjalani karantina paling tidak selama 14 hari karena baru pulang dari luar negeri, sebagaimana protokol COVID-19.(REUTERS/ara/jpnn)
Kepolisian Papua Nugini menangkap mantan Perdana Mentery Peter O'Neill terkait kasus dugaan korupsi.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...