Eksekusi 10 Terpidana Mati Hanya Pencitraan Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Legal Resource Center Ully Parulian Sihombing mengatakan, eksekusi terhadap 10 orang terpidana hukuman mati merupakan politik pencitraan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK)
"Dia (Jokowi-JK) membangun pencitraan untuk mendapatkan dukungan publik dan menggunakan isu hukuman mati ini untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat," kata Ully di kantor Human Right Working Group, Menteng, Jakarta, Minggu (26/4).
Demi mendapatkan dukungan publik, sambung Ully, pemerintahan Jokowi-JK rela mengorbankan para terpidana hukuman mati. "Iya itu untuk kepentingan politis, dia untuk menaikkan dukungan dari masyarakat," tegasnya.
Menurut Ully, langkah Jokowi-JK sama seperti pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, tambah Ully, Jokowi-JK berniat untuk terlihat berbeda dengan pemerintahan SBY.
"Kan dia ingin membedakan dikit dengan pemerintahan SBY biar dia kelihatan tegas. Tapi, sebetulnya akhirnya sama karena dia mengorbankan terpidana hukuman mati untuk kepentingan politik," tandas Ully. (gil/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Legal Resource Center Ully Parulian Sihombing mengatakan, eksekusi terhadap 10 orang terpidana hukuman mati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia