Eksistensi Wong Hang 81 Tahun Jadi Spesialis Jas
Studi Banding Biar Tetap Up-to-Date
Tak heran bila Wong Hang menyabet banyak penghargaan. Yang paling baru, Agustus lalu Wong Hang menjadi salah satu brand yang mendapat penghargaan Indonesian Living Legend Brands 2014 versi majalah bisnis SWA.
William paham akan kewajibannya untuk mempertahankan eksistensi bisnis keluarganya itu. Posisinya dalam Wong Hang sendiri adalah desainer. ”Selain selalu update desain yang baru, harus melayani customer dengan sabar,” ucapnya, lantas tertawa.
Tak terhitung pengalamannya bersama pelanggan. Misalnya, ada customer yang protes. Dia merasa bahwa jas yang diterimanya tidak disetrika terlebih dahulu. Padahal, tekstur lengan jas memang harus bulat. Tak ada garis bekas setrika di bagian lengan itu.
Sejauh ini, lanjut dia, kalangan yang Wong Hang layani para eksekutif muda atau ekspatriat. Seiring waktu, Wong Hang punya 12 butik yang menyebar di enam kota. Yang paling baru adalah cabang di Gading Serpong, Tangerang, awal tahun ini. (*/c11/dos)
Di tengah dinamika dunia fashion tanah air, tidak mudah mempertahankan bisnis di bidang pakaian. Apalagi pakaian laki-laki. Tapi, salah satu label
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor